Terasjateng.com | Salah satu bulan yang ditunggu ummat muslim adalah bulan suci Ramadhan. Masyarakat biasanya memanfaatkan bulan Ramadhan dengan berbagai aktivitas yang khas. Misalnya mudik atau pulang kampong berkumpul berama keluarga, maraknya bazar atau pasar dadakan yang menjual takjil, reuni dengan rekan lama dengan acara bukber atau buka bersama atau merencanakan bakti sosial, serta kehangatan beribadah berjamaah di rumah ibadah merupakan kerinduan ummat yang menjalankan.
Di samping itu, bulan suci Ramadhan mengajak ummat muslim untuk mengerjakan puasa. Tentu saja kewajiban muslimini berlaku bagi yang memiliki syarat sah dan syarat wajib. Kewajiban yang dilaksanakan setahun sekali menjadi momen yang dinanti. Ada yang bersemangat belajar puasa seperti anak-anak juga ada yang siap merancang segudang acara ibadah dan muamalah di bulan ramadhan. Namun, bagi ibu-ibu yang masih memiliki bayi atau menyusui, tentu melaksanakan puasa menjadi hal dilematis. Seperti diketahui, puasa adalah menahan makan dan minum serta hawa nafsu dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Di Indonesia umumnya, puasa berlangsung selama kurang lebih 12 jam setiap harinya. Diasumsikan, seorang ibu yang menyusui tidak memperoleh asupan selama itu tiap harinya. Kegundahan ibu akan bermunculan. Kuatkah aku? Bagaimana nasib bayiku?
Berpuasa merupakan ibadah yang dilaksanakan bagi yang mampu tanpa bersusah payah. Adapun ibu hamil dan menyusui termasuk kelompok yang diberi kemudahan untuk tidak berpuasa. Namun, apabila ibu hamil atau menyusui ingin tetap berpuasa dipersilakan apabila mampu menjalankan dan tidak menimbulkan kerugian kesehatan.
Lalu bagaimana jika ibu menyusui ingin tetap berpuasa?
Ibu menyusui dapat melaksanakan berpuasa jika memang tidak memiliki riwayat penyakit bagi ibu dan bayi yang apabila menjalankan puasa akan membahayakan jiwa. Adapun ibu-ibu menyusui yang bersemangat berpuasa ada hal-hal yang dapat dilakukan agar ibadah puasa berjalan lancar. Berikut tips-tipsnya:
- Niat yang kuat
Suatu amalan diawali dengan niat. Pastikan bunda memiliki niat yang kuat untuk berpuasa dan yakin dapat menjalankannya. Keyakinan bunda bias mempengaruhi alam bawah sadar bunda kalau bunda bisa berpuasa.
- Rencanakan menu sehat
Bunda perlu merencanakan menu sehat karena bunda juga perlu memikirkan kandungan gizi ASI. Bunda dapat mencatat daftar menu sehat favorit bunda. Pastikan asupan cairan juga terpenuhi.
- Rencanakanaktivitasharian
Bagi bunda yang bekerja di luar atau fokus di rumah, penting untuk merencakan dan memilih aktivitas harian. Aktivitas yang bunda jalankan mempengaruhi energy dan tenaga. Bunda perlu memilih aktivitas apa saja yang ringan, dan yang menyenangkan, setidaknya tidak menyita energy sehingga membuat tubuh bunda lemas.
- Mempersiapkan kebutuhan bayi
Kebutuhan sikecil juga perlu diperhatikan. Persiapan yang bunda lakukan dapat membantu bunda agar tidak kerepotan saat berpuasa sambil merawat bayi. Apabila bayi juga mengonsumsi susu formula atau sudah MPASI, bunda dapat mepersiapkan botol, peralatan makan, susu juga asupan lain. Sehingga bunda siap dalam menemani bayi tanpa kesusahan menyiapkan keperluannya.
- Pastikan ada yang membantu dalam menjaga bayi kita
Seperti yang sudah diketahui bersama, menjaga bayi bukan perkara sepele meskipun kita senang menjalaninya. Adanya pihak yang membantu menjaga bayi kita dapat mengurangi resiko kelelahan. Tubuh yang fit sangat penting selama berpuasa.
- Luangkan waktu beristirahat
Meluangkan waktu istirahat penting untuk memulihkan tenaga bunda. Memilih waktu untuk beristirahat perlu disiapkan bunda. Apabila bunda bekerja di luar rumah, pastikan bunda sudah memanfaatkan sejenak waktu untuk memulihkan tenaga. Bagi bunda yang bekerja di rumah, bunda perlu meluangkan sejenak untuk memulihkan tenaga. Bunda bias meminta bantuan suami atau asisten rumah tangga untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Intinya, bunda dapat waktu untuk beristirahat.
- Evaluasi harian
Bunda dapat memeriksa kegiatan harian bunda. Apakah kegiatan bunda sepanjang hari dapat membuat bunda sukses berpuasa atau tidak. Apabila bunda senang dengan kegiatan bunda dan aman untuk berpuasa, bunda dapat melanjutkan rencana harian bunda. Jika sebaliknya, bunda dapat mencari aktivitas lain yang tidak mengganggu ibadah puasa bunda. Jika ternyata bunda dan sikecil kesusahan berpuasa, lebih baik bunda tidak berpuasa.
Selamat mencoba bunda!
*Penulis adalah aktivis perempuan Batang
Apa pendapatmu tentang ini :)