Terasjateng.com | Semarang — Masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan konsultasi publik penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jateng tahun 2022 telah resmi dimulai sejak Rabu (10/2/2021).
Musrenbang kali dilaksanakan secara daring sesuai protokol kesehatan, mengurangi kerumunan. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena tetap bisa menyampaikan masukan dan saran secara daring. Hal ini dijelaskan Ganjar Pranowo saat membuka masa Musrenbang Jateng tahun 2022 di kantornya.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Silakan aktif memberikan masukan dan usulan kepada kami secara daring, melalui kanal yang sudah kami siapkan,” ungkap Ganjar.
Pemprov Jateng menyediakan dua kanal guna menampung usulan masyarakat. Yaitu jatengprov.go.id/masukanrkpd2022 atau rembugan.jatengprov.go.id.
“Silahkan manfaatkan dua kanal itu untuk memberikan masukan dan saran kepada kami. Setiap usulan dan masukan pasti akan ditampung dan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan program kerja,” jelasnya.
Ia juga mencontohkan bagaimana pihaknya tetap menerima masukan masyarakat meskipun lewat daring, saat pembukaan musrenbang berlangsung. Contohnya, ada forum anak dan penyandang disabilitas yang tetap bisa menyampaikan masukan meskipun melalui zoom meeting.
Rizky dan Vera misalnya, kedua remaja dari Forum Anak ini mengusulkan agar pemerintah memperhatikan tentang stunting. Sebab menurut data yang ada, masih ada 156.549 balita di Jateng yang mengalami stunting.
“Kami meminta pemerintah melakukan perbaikan data dalam sasaran pemberian gizi pada balita dan ibu hamil. Selain itu, kami juga mengusulkan agar pemerintah melindungi anak-anak dari bullying yang marak, baik secara fisik maupun melalui media sosial,” kata Rizky.
Sementara itu, salah satu penyandang disabilitas, Didik Supriyanto meminta pemerintah lebih memperhatikan penyandang disabilitas dalam penanganan kedaruratan bencana. Sebab ada kasus, salah satu penyandang disabilitas harus menunggu hingga 24 jam untuk dievakuasi dari bencana.
“Kami minta penyandang disabilitas menjadi prioritas dalam penanganan kebencanaan. Kalau perlu, di setiap rumah yang ada penyandang disabilitasnya, diberikan pengeras suara agar memudahkan evakuasi,” jelasnya.
Usulan-usulan itu langsung ditampung Ganjar dan siap untuk menindaklanjuti. Ia juga meminta seluruh bupati/ wali kota melakukan hal yang sama.
“Ini usulan-usulan bagus dan kalau ini diramu jadi satu, tentu akan menjadi kebijakan yang bagus. Maka saya minta semua daerah mengakomodir ini dalam penyusunan program-program prioritas,” kata Ganjar.
Selain itu, terkait perencanaan pembangunan daerah pada 2022, Ganjar meminta semua daerah menyiapkan program-program prioritas khususnya yang terdampak akibat pandemi. Hal itu menyusul dampak yang sangat besar ditimbulkan, karena pandemi telah menggempur seluruh sektor yang ada saat ini.
“Kami minta semua menginventarisir beberapa hal, khususnya terkait pandemi. Kondisi pandemi yang menggempur seluruh sektor, harus menjadi ukuran pertama dalam penyusunan program,” ucapnya.
(TJ/MG/source: jatengprov.go.id)
Apa pendapatmu tentang ini :)