Terasjateng.com | Kendal- Nguri- nguri Budaya, Paguyuban Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang menggelar tradisi potong rambut gimbal, di Dukuh Kuripan desa Sorejo kecamatan Bawang, kabupaten Batang, Jawa Tengah sejak Kamis- Jumat (9- 10/9/2022).
Sesepuh Paguyuban Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang, Ki Taryanto sapaan Akrab Ki Jarkoni mengatakan, tradisi budaya potong rambut gimbal merupakan tradisi budaya jawa di wilayah Jawa Tengah khususnya di daerah Dieng, Batang, Kendal, Temangung.
“Pelaksanaan tradisi potong rambut gimbal, dimulai dengan lantunan tembang macapat Dandanggula. Kemudian setelah pelantunan tembang itu rambut gimbal si-anak dipotong,” kata Jarkoni.
Setelah ritual pemotongan rambut gimbal itu, lanjut Jarkoni, kemudian dilanjutkan dengan pelarungan potongan rambut gimbal tersebut. Namun, sebelum dilarung ke sungai yang aliranya sungai itu sampai di laut, terlebih dahulu rambut si-anak di masukkan kedalam kain putih (red- lawon) yang sudah disiapkan.dimasukkan ke dalam lawon.
“Sebelumnya, kami dengan sesepuh Dieng yakni Romo Rusmanto juga pernah menggelar tradisi potong rambut gimbal di kediaman Romo Rusmanto yang ada di Dieng. Alhamdulillah, tahun ini kami bisa mengelar kembali secara mandiri dan penuh kesederhanaan, namun tidak mengurangi nilai Sakral dalam ritual,” paparnya.
Jarko berharap, kedepan tradisi ruwatan seperti ini bisa di lestarikan di daerah masing-masing secara mandiri, syukur-syukur ada dukungan dari pemerintah setempat.
Jarkoni menjelaskan mengenai makna tradisi potong rambut gimbal bahwa, anak-anak yang rambutnya gimbal, menurutnya merupakan titipan anak bajang dari Samudra Kidul. Mereka yang berambut gimbal merupakan titisan dari Eyang Agung Kolotede bagi anak laki-laki dan perempuan merupakan titisan dari Nini Dewi Roro Ronce.
“Jadi, dalam tradis ini, kita harus bisa memenuhi permintaan dari anak berambut gimbal. Jika permintaannya sudah dikabulkan oleh orang tuanya, baru pemotongan rambut gimbal bisa dilaksanakan,” terangnya.
Jarkoni menambahkan, tradisi potong rambut gimbal yang berlangsung saat ini itu akan dilakukan pada sang anak pertama dari pasangan Tohirin dengan siti sumaroh ,Dukuh Kuripan desa Sorejo kecamatan Bawang, kabupaten Batang yakni, Suci Asmaulhusna (9 tahun ). “Adapun Permintaan Suci Asmaulhusna, sebelum di langsungkan ritual potong gimbal itu si anak ingin minta daging Sate bakar Kambing 5 tusuk,” tandasnya.
Sementara, Sumaroh, ibu dari sang anak mengetakan, kalau yang jadi permintaan dari sang anaknya itu sudah dipenuhi dan sudah sesuai dengan permintaan sang anak. “Alhamdulillah mintanya unik dan sangat sederhana,” tegas Sumaroh.
Sementara, Mas Wan Tunggul Sabdo Jati perwakilan Kendal, menanggapi acara ritual Potong Gimbal yang berlangsung saat ini itu dirinya sangat mengapresiasi atas pelaksanaan trdisi potong rambut gimbal yang digelar oleh Paguyuban Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang.
“Saya melihat tadi acaranya sangat luar biasa dan penuh sederhanaan. Semoga acara potong rambut gimbal ini berjalan dengan lancar dan tidak ada halangan sesuatu apapun,” ungkapnya.
Wawan menyampaikan bahwa, sebagian masyarakat, tidak mengetahui tentang rangkaian dari sesaji ngruwat gimbal yang disiapkan untuk upacara adat ngruwat gimbal. Untuk itu dirinya menjelaskan rangkaian itu agar masyarakat tau rangkaian dan proses serta tujuannya agar masyarakat tidak salah mengartikan atau salah faham.
“Untuk sesaji yang disipakan dalam ritual itu mempunyai makna supaya manusia berlindung terhadap tuhan yang maha kuasa dan menyebutkan bahwa makna dari sesaji semua itu dimaksudkan untuk tuhan yang maha kauasa saja tidak ada maksud yang lainya,” ujarnya.
Sesaji, lanjut Wawan, dalam rangkaian upacara ruwatan rambut gimbal ini diantaranya yaitu pemotongan tumpeng ingkung yang disandingakan dengan bunga setaman, buju robyong yang ditancapi jajanan pasar dan ada 15 jenis minuman yang disajikan di dalam mangkok serta ada air berisi bunga. Dalam ritual itu, sang anak juga diminta untuk berdoa kepada sang maha kuasa sesuai apa yang di inginkan atau cita- citakan.
Wawan menjelaskan makna sesaji dan arti ruwatan rambut gimbal. Berikut arti dari beberapa sesaji yang ada dalam tradisi ruwatan rambut gimbal.
1) Tumpeng Robyong
Tumpeng Robyong adalah Tumpeng yang dibuat di atas bakul ditancapkan berbagai jajan pasar sehingga berbentuk seperti pohon (Robyong-robyong) bermakna bahwa hidup ini senantiasa dikelilingi berbagai sifat sifat kehidupan siluman. Agar lepas dari gangguan itu harus dibuat sesaji (disranani) Tumpeng Robyong untuk menebus anak gembel dari cengkeraman siluman agar kembali berkembang dan memiliki sifat-sifat anak secara wajar.
Tumpeng rombyong & tumpeng kalung di Larung
2) Tumpeng Kalung
Tumpeng Kalung adalah Tumpeng seperti biasa yang diberi kalung kelapa muda. Cara pembuatannya seperti tumpeng pada umumnya. Tumpeng ini bermakna sebagai sebuah ciri dimana anak sesudah diruwat akan dapat meneruskan perjuangan hidup dan senantiasa berbakti kepada kedua Orangtua, Guru, dan Negara serta tentu saja kepada Tuhan yang Maha Esa.
3) Tumpeng Lima
Tumpeng Lima adalah Tumpeng yang terdiri dari lima buah sama bentuk dan ukuran besarnya. Untuk diameternya tidak pasti, menyesuaikan keinginan saja, pada intinya kelima tumpeng tersebut bentuk dan ukurannya sama. Pembuatan tumpeng lima sama seperti tumpeng pada umumnya. Bermakna sebagai perlambang akan bakti dan cinta kasih kepada empat saudara yang menguasai hidup dan tidak terpisahkan dengan pusatnya (kiblat papat kalima Pancer) yang akan menjadi sarana mencapai hidup yang suci.
4) Ingkung Ayam
Ingkung Ayam adalah Ayam jantan (jengger) dimasak menjadi Ingkung (dimasak utuh tanpa dipotong-potong) kemudian digoreng. Bermakna Orang hidup itu harus bersih luar dan dalam hati seperti Ingkung itu telah dibersihkan luar dan dalamnya sehingga perjalanan hidupnya akan penuh bahagia.
5) Jajanan Pasar
Jajan Pasar adalah Makanan kecil yang biasa dijual di pasar, beraneka ragam jenis dan bentuk serta bahan baku maupun citarasanya. Makna jajan pasar adalah jajan anak-anak artinya kelak setelah aqil balik dewasa jangan lagi seperti anak kecil akan tetapi dapat menmpatkan diri sebagaimana seharusnya orang tua tahu akan makna hidup yang sejati (dadi wong tua kudu bisa nglungguhake bokong) sehingga dapat jadi panutan atau menjadi tauladan.
6) Minuman Lengkap
Minuman lengkap terdiri dari lima belas jenis minuman. “Biasanya dibuat minuman teh, kopi, air putih, dan lain-lain. Bermakna sebagai lambang baktinya anak cucu kepada pepunden sari, yang menjadi utusan pangeran dalam menguasai jagad raya dan senantiasa memayu hayuning bawana agung Rahayu,” Pungkas Wawan.
Apa pendapatmu tentang ini :)