TERASJATENG.COM | Kendal — Ratusan pedagang korban kebakaran Pasar Weleri menggelar aksi mengosongkan pasar relokasi dan kembali membuka lapak di sekitaran Eks Pasar Weleri, Kendal Sabtu (2/4).
Hal tersebut dilakukan lantaran sering merugi semenjak berdagang di Pasar Relokasi Bahurekso. Mereka mengaku dagangannya tidak laku karena sepinya pengunjung, akibat lokasi yang tidak strategis.
Para pedagang mengaku senang bisa kembali berdagang di sekitaran puing-puing bangunan pasar kobong, meskipun tidak ada fasilitas yang cukup memadahi.
Mukaromah, salah satu pedagang mengatakan dirinya pindah dari pasar relokasi karena sudah 3 bulan berdagang tapi tidak laku.
“Tidak laku sama sekali, paling laku sehari dapat lima ribu, padahal biaya berangkat empat ribu, pulang empat ribu,” pungkas pedagang belut dan telur puyuh tersebut.
Wanita asal Kecamatan Kangkung tersebut mengaku nekat kembali ke pasar kobong agar dagangannya bisa laku dan memperoleh pendapatan untuk biaya hidup. Saat ditemui Tim Terasjateng.com, ia tampak sangat senang karena dagangannya laku.
“Alhamdulillah, sehari bisa berdagang di sini (eks Pasar Weleri), laku, sudah laku 6 kilo. Pokoknya, ya harga mati, mau jualan di pasar ini, di sekitar pasar ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi Pedagang Asli Pasar Weleri, Ahmad Zamzuri mengungkapkan rasa bahagianya karena banyak dagangan yang laris di eks Pasar Weleri.
“Melihat kenyataan hari ini sangat membahagiakan saya dan pedagang, selama 3 bulan berdagang di relokasi, dagangan kami hampir tidak tersentuh pembeli. Di sini baru beberapa jam, dagangan sudah ada yang habis, bahkan bingung mau nambah karena belum ada stok,” pungkasnya.
Ia menuturkan, pihaknya akan melakukan penataan lagi, agar para pedagang tidak ada yang saling berebut berjualan, mengingat keterbatasan area yang tersedia.
(B3/TJ)
Apa pendapatmu tentang ini :)