TERASJATENG.COM | Grobogan – Pendataan SDGs (Suistanable Development Goals) atau percepatan Pencapaian Tujuan Nasional Berkelanjutan di Kabupaten Grobogan baru mencapai 85 persen. Jika sesuai jadwal, seharusnya pendataan sudah selesai pada akhir bulan Juni lalu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermades) Grobogan Sanyoto, melalui Tenaga Ahli Sutarto mengatakan, dalam pelaksanaanya terjadi beberapa kendala sehingga pendataan di Kabupaten Grobogan belum selesai 100 persen. Diluar program yang waktunya cukup singkat, sistem daring yang dicanangkan kementerian terkait juga kurang bekerja secara optimal.
”Program ini kan berjalan mulai awal Maret sampai akhir Juni. Awal Maret itu sudah banyak desa yang mengetok APBDes. Padahal untuk pendataan kan butuh anggaran. Lalu mengubah APBDes juga tidak bisa langsung,” ungkap Sutarto, Senin (5//7).
Karena alasan tersebut, APBDes baru disahkan setelah diterbitkannya SE Bupati Grobogan pada 23 Maret lalu. Meskipun, ada beberapa desa yang memanfaatkan PADes (Pendapatan Asli Desa) untuk anggaran pendataan SDGs.
Selain hal tersebut, kendala lainnya yaitu sistem daring yang dikelola oleh kementerian tidak optimal. Saat banyak data yang masuk secara bersamaan, server tidak mamppu mengatasi atau error. Akibatnya, petugas lapangan kesulitan dalam memasukkan data.
Alasan selanjutnya adalah setiap Rukun Tetangga (RT) hanya dua operator yang ditunjuk. Padahal jumlah warga di setiap RT berbeda jumlah. Pendataan SDGs yang cukup rinci membuat waktu yang diperlukan cukup panjang.
”Itu juga ada empat kuesionernya yang harus diisi. Ada individu, KK, tingkat RT, dan desa,” imbuhnya.
Dari pencapaian 85 persen tersebut, yang telah dilaporkan merupakan data manual. Sementara data yang sudah diunggah di daring belum bisa diakses.
”Masih kami pantau terus. Ini ada PPKM Darurat juga tentu menghambat juga. Tapi terus kami pantau di lapangan,” pungkasnya.
Kabupaten Grobogan sendiri menempati peringkat ke-12 dari total 29 kabupaten di Jawa Tengah yang sudah melaporkan rekap pendataan SDGs. Sedangkan yang sudah mencapai 100 persen ada 10 kabupaten.
Apa pendapatmu tentang ini :)