Terasjateng.com | Kendal –– Sekumpulan anak Punk di Weleri, Kendal membagikan ratusan bingkisan kepada masyarakat, Rabu (20/5) sore.
Puluhan muda-mudi dipenuhi tatto tersebut memenuhi area persimpangan Taman Kota Weleri, menghadang pengendara yang melintas.
Namun kali ini bukan untuk mengamen. Berangkat dari kepedulian terhadap sesama, mereka menggelar kegiatan Indahnya Saling Berbagi #4.
Bingkisan takjil yang dibagikan berisi kue serabi, kolak, es buah dan bubur. Sementara paket sembako berisi beras, minyak goreng, telur dan mie instan.
Riski, salah satu punggawa punk Weleri mengatakan bahwa bingkisan yang diberikan merupakan donasi kolektif dari anggota punk Weleri. Mereka sengaja iuran khusus untuk kegiatan tahunan yang sudah 4 kali diselenggarakan tiap bulan Ramadhan tersebut.
“Biasanya cuma takjil, kali ini karena ada Covid dan macem-macem, jadi ada orang-orang yang kurang penghasilan, jadi tambah bagi-bagi sembako” pungkas pemuda yang akrab disapa Kebo tersebut.
Kebo menambahkan, bahwa kegiatan ini digelar agar masyarakat saling merasakan indahnya saling berbagi, susah senang bersama.
Personil band Orkeska Gathel Budoyo tersebut sempat mengkritik pemerintah, yang memberikan bingkisan kepada masyarakat dengan istilah “bantuan”.
“Nih, kata-kata jangan bantuan, soalnya itu sudah kewajiban pemerintah. Terus berkarya jangan berharap pada negara,” tegasnya.
Sementara peserta lainnya, Ateng mengatakan bahwa berbagi tidak perlu menunggu kaya. Malah alangkah lebih baik bila yang miskin bisa berbagi kepada yang kaya.
Para pemuda punk yang biasa hidup di jalanan bersama, ikut merasakan mereka yang sedang kekurangan. Oleh karenanya, bila mereka sedikit lebih rezeki, digunakan untuk berbagi.
“Jujur saya terinspirasi dari Abdul Sattar Edhi karena ini bulan Ramadhan, no religion is higher than humanity” tandas pemuda yang mengaku buta nada tersebut.
Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari salah satu peserta. Selain berbagi bingkisan, puluhan anak punk tersebut juga melakukan penggalangan donasi untuk membantu pengobatan Sabil, seorang anak dari keluarga tidak mampu Desa Tambaksari, Rowosari yang sedang mengidap penyakit kronis.
(B3/TJ)
Apa pendapatmu tentang ini :)