Ucapan terima kasih itu keluar seiring dengan pemberhentian Jefri Sastra sebagai pelatih kepala PSIS Semarang. Jefri Sastra secara resmi diberhentikan oleh manajemen PT Mahesa Jenar Semarang selaku pemilik PSIS Semarang pada kamis (8/8) lalu.
Dalam catatan saya, Coach Jefri Sastra telah menjalani 26 pertandingan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia bersama PSIS Semarang. Coach Jefri Sastra menggantikan pelatih sebelumnya, Vincenco Alberto Annese dimusim 2018.
Dimusim 2018, Jefri Sastra terbukti sukses menyelamatkan PSIS Semarang dari zona degradasi. Sebelumnya PSIS Semarang berada diposisi 17 klasemen sementara dan sukses mengakhiri Liga 1 2018 diperingkat ke 10 dengan raihan 46 poin. Dari 14 laga yang dilakoni Jefri Sastra, PSIS Semarang sukses menambah 26 poin dari 8 kali menang, 4 kali kalah dan 2 kali imbang.
Sedangkan di Shopee Liga 1 2019, Jefre Sastra melakoni 12 pertandingan sebelum akhirnya diberhentikan oleh manajemen. Dari 12 pertandingan tersebut, PSIS Semarang memang belum mampu memenuhi ekpektasi pecinta PSIS Semarang. PSIS mengalami 6 kali kekalahan, 2 kali seri dan hanya mampu memenangi 4 pertandingan. Meski demikian sesungguhnya posisi PSIS Semarang masih berada di tengah papan klasemen sementara.
Bagi saya pemberhentian Jefri sastra tidak cukup mengejutkan karna PSIS Semarang dalam tiga pertandingan terakhir mengalami kekalahan beruntun. Parahnya kekalahan itu diderita di kandang sendiri. Animo suporter begitu besar saat PSIS Semarang kedatangan tamu Persib Bandung dipekan ke 10 Shopee Liga 1 2019. Pasalnya pertandingan sebelumnya PSIS Semarang sukses mempecundangi PSS Sleman dikandanganya dengan skor mencolok 3-1. Sayangnya antusiame suporter fanatik itu justru dibayar dengan kekalahan Mahesa Jenar dari Persib Bandung. Masih belum usai, dilaga selanjutnya saat menjamu PS. Tira Persikabo dan Persipura Jayapura, anak asuh Jefri Sastra harus kembali menelan kekalahan 0-2 dan 1-3. Wajar jika kemudian manajemen melakukan evaluasi.
Usai kalah dari Persipura, suporter melampiaskan kekecewaan dengan melakukan aksi protes memasuki lapangan. Berbagai spanduk terbentang lengkap dengan pesan-pesan benada kecewa dari supoter. Media sosial juga turut dipenuhi dengan tuntutan untuk mengganti pelatih dan beberapa pemain yang dianggap tidak bermain baik sehingga PSIS Semarang menelan tiga kali kekalahan beruntun.
Meski ramai tuntutan untuk mengganti pelatih, tak sedikit pula yang meminta manajemen mempertahankan Jefri Sastra setidaknya hingga tengah musim. Pandangan ada benarnya mengingat mencari pelatih pengganti dengan kwalitas yang minimal sama di saat liga berjalan tentu tak mudah. Jangan-jangan pengganti Jefri Sastra tak lebih baik dan justru membawa PSIS Semarang semakin terperosok.
Apapun itu, keputusan telah diambil. PSIS Semarang dan seluruh penggemarnya patut menyampaikan apresiasi atas kebersamaan Jefri Sastra selama ini. Ya, setidaknya, karna dia kita masih bisa menikmati PSIS Semarang di ajang Shopee Liga 1 2019, Terima Kasih Coach!
Penikmat PSIS Semarang
Shobaril Yuliadi
Apa pendapatmu tentang ini :)