Terasjateng.com | Kendal- Setelah sekian lamanya fakum lantaran adanya pandemi Covid-19, kini program lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) di lingkup pendidikan di wilayah Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sudah mulai dijalankan kembali.
“Program MAPSI ini sebenarnya program rutinan tahunan yang berjenjang hingga tingkat Porvinsi yang kami laksanakan dalam meningkatkan dan melestarikan seni budaya islam di lingkup pendidikan dari mulai tingkat SD hingga SMA,” kata Tri Ratna Widawati ,S.pd.M.Si, ketua panitia lomba MAPSI yang saat ini digelar di SDN Cepiring, Kamis (22/9/2022).
Namun, karena dua tahun terakhir ini kondisi masih pandemi Covid- 19, lanjut Tri, jadi program MAPSI ini selama dua tahun terkhir ditiadakan, baru setelah pandemi membaik pihaknya bisa mulai gelar kembali program MAPSI tersebut.
“Ada 10 mata lomba yang kami lombakan saat ini dan ada 30 SD baik Negri maupun Swasta yang mengikuti lomba MAPSI saat ini. Dari hasil lomba ini, nantinya yang juara satu akan kita tandingkan ke tingkat kabupaten, kemudiam berlanjut ke tingkat provinsi,” katanya.
Sementara itu, Korwil program lomba MAPSI di wilayah Cepiring, Tyas Pujiastuti menjelasakan bahwa, lomba MAPSI ini adalah upaya pengenalan sekaligus media untuk melakukan syiar Islam sekaligus menjadi cara yang efektif untuk menjaring bakat-bakat baru dari siswa dalam bidang studi pendidikan agama Islam dan Seni Islami.
“Pelaksanaan lomba berbasis pendidikan agama Islam ini juga untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran di bidang studi pendidikan agama Islam di tiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, SMP hingga SMA,” ungkapnya.
Selein itu, lanjut Tyas, tujuan dari MAPSI ini untuk meningkatkan karakter iman dan takwa siswa dan pengetahuan siswa dibidang ilmu agama islan.
“Selain MAPSI, ada juga kegiatan FLSSN dan PDSI dalam meningkatkan kopetensi siswa dala bidang seni budaya maupun agama. Kegiatan Mapsi sendiri ini juga sudah menjadi kegiatan seni diimasing- masing sekolah dan sudah menjadi kegiatan ekstra di sekolah- sekolah masing- masing, seperti ekstra kulikuler Rebana, Kaligrafi, Qiroati dal lain sebagainya,” punkasnya. (Mas Boy)
Apa pendapatmu tentang ini :)