TERASJATENG.COM | SEMARANG – Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI, Kecamatan Genuk menggelar Festival Jajan Pasar Tradisional dan Festival Rebana pada Sabtu-Minggu, 28-29 Juli 2018 kemarin di Taman Bangetayu.
Camat Genuk, Ali Mukhtar menjelaskan kegiatan tersebut memiliki dua tujuan, yaitu mempererat tali persaudaraan dan melestarikan aneka jajanan yang biasa dijual di pasar tradisional di Kota Semarang. Dijelaskan, kegiatan itu baru kali pertama digelar di Genuk.
Dia menilai masyarakat menyambut baik kegiatan tersebut. ”Kami berencana menggelarnya rutin tahunan,” imbuh Ali Mukhtar, Minggu (29/7).
Salah satu peserta, Siska (26) berharap, ke depan kegiatan serupa kembali diadakan. ”Kami menyambut baik kegiatan ini,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Asmanah (32), warga Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk. ’’Acara ini baru pertama kali dilaksanakan di Taman Bangetayu. Aptusias warga cukup baik, antarwarga semakin rukun dan kompak. Kedepan perlu dipertahankan,” jelasnya.
Ketua acara, Ahmad Syafii menjelaskan, ”Kami mendukung festival jajan pasar tradisional. Kegiatan ini memberi pesan kalau masyarakat Genuk dapat bersatu. Banyak aneka jajan pasar tradisional ditampilkan.”
Semuanya diolah secara manual oleh masyarakat. ”Ada 101 macam jajan yang dihidangkan seperti, gobet, lapis, kue kuk, bolu kukus, sosis solo, rol pisang cokelat, kue sus, klepon, kroket, dan masih banyak lainnya. Semua karya masyarakat Genuk,” paparnya.
Selain Festival Jajan Pasar, sejumlah acara juga digelar, seperti lomba sepeda santai, rebana (tingkat anak dan umum), lomba mewarnai (siswa TK dan SD mulai kelas satu sampai kelas tiga) serta pengajian kebangsaan.
”Kegiatan ini digelar selama dua hari, diikuti 1.500 peserta. Festival Jajan Pasar Tradisional menjadi puncak acara,” imbuhnya.
Turut hadir Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Hanik Khoiru Sholikhah mengapresiasi kegiatan itu. Dia berharap, ke depan ada inovasi lagi supaya kegiatan semakin meriah. (A5)
Apa pendapatmu tentang ini :)