Datang di suatu daerah memang kurang lengkap kalau kita tidak mencicipi makanan khas daerah tersebut. Begitu juga kalau kita berkunjung ke Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Tidak lengkap rasanya kalau kita belum menikmati Sate Srepeh khas Rembang.
Berbicara sate, kita pasti biasa membayangkan daging ditusuk dan disiram atau dioles sambal kacang atau sambal kecap. Tetapi Sate Srepeh menggunakan bumbu yang unik dan memiliki cita rasa yang berbeda.
Apa sih sebenarnya Sate Srepeh?
Sate srepeh sebenarnya tidak jauh beda dengan sate ayam lainya. Yang membedakan adalah pencampuran. Bumbunya berwarna merah ke kuningan, bersantan, dan lebih encer ketimbang bumbu sate pada umumnya. Rasanya manis, namun terdapat sensasi rasa pedas dan gurih. Berbeda dengan rasa sate dengan bumbu kacang ataupun bumbu kecap.
Ibu Slamet salah satu penjual Sate Srepeh di Rembang membagikan resepnya yaitu, racikan bumbu sate srepeh menggunakan gula merah, santan dan sejumlah bumbu dapur lainnya seperti bawang merah, bawang putih, garam, dan air.
“Untuk memasak tidak terlalu lama, tergantung takarannya saja. Untuk jualan ini saya biasa menyajikan sampai 5 kg daging ayam,” tutur pemilik warung Sate Srepeh Bu Slamet yang berada di Jalan Yos Sudarso kecamatan kota Rembang ini.
Sate ini biasanya menggunakan daging ayam, jeroan ayam, tapi bisa juga menggunakan daging kambing atau sapi. Biasanya Sate Srepeh menjadi menu pendamping sajian nasi sambal tahu.
“Nasi sambal tahu itu, di dalamnya ada tahu yang dipenyet dengan menggunakan bumbu kecap kacang,” jelasnya.
Kalau kita ingin menikmati Sate Srepeh, maka kita harus bergegas pagi-pagi agar tidak kehabisan.
“Buka dari jam 6 pagi, tapi biasanya jam 10 saja sudah habis dagangannya. Kalau masak biasanya mulai sekitar jam 2 pagi,” katanya.
Sate Srepeh, makanan khas dari Bumi Kartini. Selamat mencoba
Apa pendapatmu tentang ini :)