TERASJATENG.COM | Kendal — Para pelaku usaha perlu melakukan inovasi dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Universitas Selamat Sri (UNISS) Kendal, Luth, S.IP, M.IP., dalam acara diskusi bertajuk Inovasi UMKM sebagai Upaya Peningkatan Potensi Ekonomi di Tengah Pandemi yang digelar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Kendal, Ahad (6/12) di Bourjuis Cafe, Kendal.
Dalam forum yang dihadiri praktisi UMKM, organisasi kepemudaan dan mahasiswa tersebut, Luth mengungkap bahwa dalam menghadapi situasi Covid-19 pelaku usaha perlu melakukan 3 inovasi.
“Tingkatkan manajemen pengetahuan, menganalisa permintaan pasar dan memperbaiki strategi pemasarannya,” pungkas pemilik usaha di bidang fashion dan kuliner di Papua tersebut.
Sementara itu, Neli Hajar S.Sos.I, MM., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISS Kendal yang juga menjadi narasumber mengatakan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak besar pada sektor UMKM. Dampak tersebut meliputi penurunan omset, serta kesulitan dalam distribusi barang dan penyediaan bahan baku.
Dalam situasi ini, lanjut Neli perlu ada inovasi baru bagi pelaku UMKM yakni memanfaatkan teknologi informasi, serta memperkuat jejaring bisnis. Neli menyebut membangun kepercayaan menjadi hal penting dalam bisnis, terlebih dalam situasi di mana produsen dan konsumen tidak dapat bertatap muka secara langsung.
Fokal IMM Kendal, Abdul Wahid dalam acara yang sama mengungkap bahwa peran pemuda sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sektor ekonomi daerah.
“UMKM adalah jawaban yang tepat, alih alih mencari pekerjaan justru dengan membuat UMKM mampu membuka peluang lapangan kerja bagi yang lain,” pungkas Wahid.
Pemuda yang menggeluti bisnis fashion tersebut menambahkan bahwa online shop dapat menjadi alternatif bagi pelaku UMKM di tengah pandemi. Sehingga pelaku usaha perlu memahami teknik jualan online, mulai dari urusan pemasaran hingga pembayaran secara online.
(B3/TJ)
Apa pendapatmu tentang ini :)